Minggu, 28 Februari 2010

pemulung waktu di tepi senja

pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu Kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram, mereka saling berbisik satu sama lain, "kamu tinggal (di dunia) tidak lebih dari sepuluh (hari)". Kami lebih mengetahui apa yang akan mereka katakan, ketika orang yang paling lurus jalannya mengatakan, "kamu tinggal (di dunia) tidak lebih dari sehari saja" (QS Taha:102-104)



aku pun tertegun ketika menyimak potongan ayat tersebut. bagaimana tidak,
di penghujung senja ini aku hanya 'menyisakan' waktu tuk membaca firmanNya,
sedangkan seharian ini aku telah membunuh waktuku terbuai di dunia maya

aku terlalu cemas memikirkan masa depan hidupku di dunia ini,
terlalu khawatir dg nasib yang akan datang & menyesali segala kekurangan di masa lalu,
tapi seringkali aku lalai dg 'tujuan hidup' yg semestinya menjadi peganganku

insyafku tiada berguna bila ku tetap terbuai dalam lamunan semu ini,
muhasabahku akan bermakna jika aku mampu mengikat kuat imanku dalam hati,
aku pun harus berjuang menghidupkan hidupku ini agar tujuan hidupku terpenuhi

ya, aku harus menjadi pemulung waktu yg cerdas!
cerdas dalam menggunakan waktu yg ku temui,
semoga alam raya tersenyum kembali mendengar kesaksianku ini ;)



@ Granada, Semarang