Kamis, 30 September 2010

Mempertanyakan Eksistensi 'Cinta'?!


Cinta,

sebuah kata yang berdimensi sangat luas, tidak dibatasi ruang ataupun waktu

Cinta,

juga bukanlah sekedar kata yang dapat mengatasnamakan'nya'

Cinta,

ada yang mengatakan bahwa ia hanyalah sebuah kata sifat,

ada pula yang mengatakan bahwa ia adalah sebuah kata kerja...

sedangkan pengertian Cinta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu kasih sayang yang mendalam...

lalu apa pentingnya membicarakan Cinta?!

entah mengapa malam ini pikiranku terseret pada persoalan cinta,

aku merasa tak berdaya dalam mengarungi samudera perenungan ini...

namun, ku akan coba sedikit meluapkannya dalam sebuah pertanyaan pribadi atas eksistensi cinta...

hampir setiap manusia seringkali membicarakan cinta atau minimal merenungkan dalam pikirannya sendiri,

mungkin tak ada satupun manusia yang mengetahui secara pasti apakah hakikat cinta itu...

ketika kita lahir ke dunia ini maka seketika itu pula sejatinya kita memiliki 'rasa' yg letaknya ada di hati.

rasa atau perasaan adalah fitrah yg dimiliki oleh setiap manusia,

menurutku rasa atau perasaan adalah bagian yang lebih vital daripada indra fisik yang tersusun rapi di tubuh ini

perasaan kemudian diterjemahkan dalam pengertian yang lebih luas lagi, baik yang positif maupun yang negatif...

misalnya; hati nurani, cinta(kasih-sayang), kebencian(dendam), dsb (baca: unsur)

kemudian dengan berbagai unsur yang ada dalam perasaan tersebut, akhirnya manusia melakukan aktivitas kehidupannya,

ditambah satu elemen vital lainnya yg ada pada diri manusia yaitu akal (pikiran)...

perasaan (hati) dan pikiran (akal) pada diri manusia selanjutnya menjadi sepasang 'makhluk' yang menggerakkan manusia dalam bertindak/berperilaku di lingkungan sosialnya (dunia)...

secara 'umum', hati dan akal memang bersifat saling melengkapi atau berjalan beriringan dalam diri manusia,

namun ternyata ada juga diskursus (pertentangan) antara hati dengan akal, misalnya pertentangan antara logika (akal) dengan keyakinan (hati), dalam konteks filsafat eksistensi Tuhan (agama)

terlepas dari diskursus tersebut, kembali lagi pada pertanyaan akan eksistensi cinta,

lantas apakah cinta itu sebenarnya? apakah cinta itu adalah 'makhluk' yang memang diciptakan oleh Tuhan?

ataukah cinta itu hanyalah sebuah jejak penghayatan&pengalaman yang terefleksikan dalam perasaan manusia itu sendiri...

satu hal yang bisa disepakati oleh siapapun, cinta adalah sebuah bentuk positifme, yang tak mungkin bersifat negatif (buruk)...

bila semua manusia meyakini bahwa cinta itu adalah sesuatu yang positif (baik), lantas mengapa masih saja banyak manusia yang mengingkari ataupun melawan fitrahnya tersebut...

manusia yang mengingkari fitrah cinta misalnya saja,

Nicolo Machiavelli (1469-1527_Italia), ia merupakan seorang pemikir (filsuf) yang sangat terkenal dan filosofi pandangannya dijadikan rujukan oleh berbagai pemimpin diktator di dunia, salah satu pandangannya yang terkenal yaitu bahwa 'seorang penguasa harus memilih antara dicintai atau ditakuti oleh rakyatnya, dan lebih baik memilih yang terakhir. Seorang penguasa harus bisa mengorbankan cinta'

kita lihat bagaimana 'tegasnya' seorang Machiavelli dalam memperlakukan cinta, ia lebih memilih kekejaman sebagai alat untuk menertibkan sebuah lingkungan masyarakat (negara) daripada menggunakan cinta (kasih-sayang) yang efektivitasnya ia sanksikan...

Sejarah pun mencatat masih banyak lagi contoh takluknya cinta pada sebuah kekejaman(kebencian), seperti Fir'aun, Mao Zedong, Stalin, Hitler, Lenin, Bush, dll

kini, di usia dunia saat ini, masihkah eksistensi cinta mampu mendorong manusia pada terwujudnya tatanan dunia yang damai dan harmonis?

entahlah, yang pasti sampai saat ini masih terlalu banyak manusia-manusia yang tega mengubur hidup-hidup cinta yang ada di dalam dirinya... kejahatan, peperangan, konflik, korupsi, dan segala macam bentuk kejahatan/kedzaliman yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya dan terhadap lingkungan(bumi) seakan tak akan pernah berhenti mungkin hingga Kiamat itu benar-benar terjadi!

kemudian, masih adakah manusia-manusia yang mau menghidupkan dan memperjuangkan cinta dalam kehidupan di dunia ini?

bila perlu, harus ada laskar cinta yang berjuang untuk menikam atau menancapkan cinta pada setiap nurani manusia yang masih hidup di dunia ini, hingga akhirnya Eksistensi Cinta tersebut mampu menjadi pembuktian atas Eksistensi Tuhan yg sampai saat ini masih qt yakini, Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang...

namun, bila eksistensi cinta dari setiap manusia telah terancam punah maka cukuplah pengharapan akan cinta dariNya saja...

sebagaimana janjiNya :

'.....dan hendaklah kamu berlaku adil, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil'

(QS Al Hujuraat : 9)

kepahitan adalah ketika aku melihat dengan mata kepalaku sendiri adanya manusia yang makan dari bongkahan sampah, manusia yang tertidur pulas di pinggiran trotoar jalan berselimutkan angin malam, anak-anak kecil yang mengepalkan tangannya untuk meninju ketidak-adilan dunia (meminta-minta&memulung sampah), manusia-manusia kelaparan yang mati tergeletak ditengah-tengah lumbung padi,,,dan aku berharap bahwa dunia seperti ini hanyalah 'mimpi' saja dan aku ingin segera bangun dari mimpi buruk ini...

*hanyalah serpihan pikiran yg tidak tesusun rapi

@Granada, Semarang

30 September 2010, 00.30 WIB