Senin, 25 Oktober 2010

Arti Hidup Baginda Nabi saw



Pada suatu waktu Rasulullah sedang berbaring di rumahnya berlepas lelah. Beliau berbaring di atas tikar yang terbuat dari daun-daun tamar yang dianyam. Tiba-tiba seorang sahabatnya yang bernama Ibu Mas'ud datang berkunjung. Oleh karena Rasulullah waktu itu tidak mengenakain baju, maka terlihat jelas oleh Ibnu Mas'ud bekas anyaman tikar melekat pada punggung beliau.

Melihat peristiwa ini Ibnu Mas'ud amat sedih dan tanpa terasa bendungan air matanya pun pecah berserakan. Sungguh-sungguh tidak pantaslah rasanya seorang Rasul kekasih Allah, seorang kepala negara dan seorang panglima tertinggi sesederhana itu.

Dengan terharu Ibnu Mas'ud berkata : "Ya Rasulullah, bolehkah saya membawakan kasur kemari untuk Anda?

mendengar ini Rasulullah saw berkata : "Apalah artinya kesenangan hidup di dunia ini bagiku. Perumpamaan hidup di dunia ini bagiku tidak ubahnya seperti seorang musafir dalam perjalanan jauh yang singgah berteduh dibawah pohon kayu yang rindang untuk melepas lelah. Kemudian dia harus berangkat meninggalkan tempat itu untuk meneruskan perjalanan yang sangat jauh tidak berujung"



"Bertafakur sejenak lebih baik daripada ibadah satu tahun" (Rasulullah saw)


22.00_Granada, Semarang