Rabu, 28 April 2010

surat pemulung untuk bidadari yang terjaga


“Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu, mencintai apa-apa yang mendekatkanku untuk mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah mencintai-Mu lebih aku cintai daripada mencintai diriku, keluargaku dan daripada mencintai air yang segar”



sebait do'a yang terucap dari mulut baginda nabi Muhammad saw di atas cukuplah menjadi inspirasi bagi kita, bagaima beliau begitu cintanya kepada Sang Khalik, Allah Azza Wa Jala.. Cintanya pada Rabb yang mencitptakannya itu mengalahkan cintanya pada sesuatu yang merupakan kebutuhan 'fisik' dan 'primer' bagi beliau selaku manusia biasa..

tulisan ini khusus pemulung sampaikan untuk seseorang yang pada malam hari ini mungkin hatinya sedang 'gusar' karena perbuatan atau tingkah pemulung yang tampak 'aneh' ;)
pemulung bukan bermaksud menyakiti hati siapapun, tapi pemulung justru merasa malu, karena apa yang telah pemulung lakukan menyimpang dari 'pegangan' yang selama ini pemulung yakini..
pemulung malu, karena hampir saja pemulung 'terjerumus' pada jurang kehinaan, hampir saja pemulung menturutkan hawa nafsu yang jelas-jelas syaitan yang ada di balik rayuan tersebut.. Astaghfirullahaladziim, ampunilah hambaMu ini ya Allah, Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

pemulung ingin mengucapkan permintaan maaf sedalam-dalamnya kepada bidadari yang terjaga dari hawa nafsunya yang dengan lantang menolak segala bentuk kemaksiatan.
pemulung merasa hina di hadapanNya, karena ternyata hambaNya ini masih terlalu rapuh dan mudah di goyahkan dengan sesuatu yang bernama 'cinta'
ya cinta, padahal cinta itu suci pada hakikatnya, tapi atas nama cinta kadang kita mengotori maksud yang terkandung di dalamnya..

dan pada akhirnya, pemulung pun merasa bahagia karena bisa berjumpa dengan sosok sepertimu wahai bidadari yang terjaga, semoga rahmat, taufik dan hidayahNya selalu tercurahkan padamu, dan pada kita semua yang benar-benar mengharapkan cinta yang sejati

"Cinta itu bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan pula menimbulkan tangis sedu-sedan. Tetapi, cinta menghidupkan penghargaan, menguatkan hati dalam perjuangan, menempuh onak dan duri penghidupan" [Hamka]


ya, itulah cinta, tak perlu kita tangisi, karena kita tak patut mengemis cinta selain cinta kepadaNya,
dan alangkah baiknya bila kita terus menerus memberikan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama umat manusia seperti yang pernah di contohkan oleh suri tauladan kita, Nabi Muhammad saw

dan kata-kata terakhir dalam surat yang pemulung buat untuk bidadari yang terjaga adalah pesan dari
Ayat-Ayat CintaNya

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram" (QS Ar Ra'd : 28)


*manusia tempatnya khilaf dan alpa, beruntunglah manusia yang segera bertaubat atas dosa-dosanya dan memperbaiki amal perbuatannya :)

salam cinta dari pemulung cinta teruntuk bidadari yang terjaga, semoga Allah mempertemukan kita, di dunia ataupun di surgaNya kelak, amin ya robbal alamin


@ Granada, 23.15 wib



Tidak ada komentar:

Posting Komentar