Kamis, 22 Juli 2010

refleksi di tengah 'pendakian'





dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari, dan bulan untukmu.
dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintahNya.
sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
kaum yang memahaminya
(An Nahl : 12)



malam ini aku merasa agak melankolis, sambil membayangkan rekaman kehidupan di keheningan pekat malam. tak terasa kini usiaku genap dua puluh dua tahun, dan aku menyadari 'pendakianku' yang makin sulit & lebih menantang.

saat ini aku telah memasuki fase pertengahan kehidupanku, masa-masa dimana ruh idealisme berada di puncak kesadaran. aku harus memompa lagi spirit perjuangan dan mengisi kembali bekal pengetahuan serta keberanianku. tantangan yang makin besar di depan 'pendakianku' kini harus mampu aku hadapi dengan perjuangan yang menghujam.

aku coba memaknai perjalanan hidup ini layaknya sebuah pendakian, dimana kita memiliki satu tujuan yaitu mencapai puncak 'keabadian'. proses pendakian merupakan analogi dari perjuangan hidup kita di dunia, dalam pendakian akan kita temui berbagi kondisi yang siap menghadang laju kita, mau tidak mau, suka tidak suka, kita pasti bakal menghadapinya, seperti jalan yang terjal berliku, curam, serta penuh dengan bebatuan. walaupun adakalanya kita berhadapan dengan jalan yang lurus serta landai, tapi kondisi seperti itu hanya sedikit, lebih sering medan sukar lah yang kita hadapi. kehidupan layaknya pendakian dimana setiap momen perjalanan seringkali kita bertemu dengan hiasan sepanjang jalan, seperti hembusan angin yang menyejukkan, kicauan burung yg merdu, gemercik aliran sungai, kecupan kabut tipis putih, kecantikan bunga-bunga serta keelokan lambaian hutan pinus, cemara, dsb. ya, seperti itu lah hiasan kehidupan yang pasti kita jumpai dalam proses perjalanan, yang terpenting adalah jangan sampai kita terlena pada hiasan tersebut sehingga kita lupa akan tujuan yang semula yaitu menuju puncak 'keabadian'.

lalu setelah letih berjuang habis-habisan dan jatuh bangun di sepanjang pendakian, akhirnya semua jerih payah perjuangan tersebut terbayarkan ketika tiba di puncak 'keabadian'. keabadian disini artinya yaitu kepuasan dan kebahagiaan yang 'abadi', seperti yang Tuhan janjikan bahwa kelak Dia akan menempatkan manusia pada puncak 'keabadian' yaitu Surga, dimana segala keindahan serta kepuasaan takkan pernah habis dimakan sang waktu, tapi justru giliran sang waktu lah yang dilenyapkankan oleh Tuhan di puncak keabadian tersebut. seperti itu lah kehidupan yang didambakan, mencapai puncak dengan proses pendakian yang penuh perjuangan.

kini pendakianku sudah mendekati setengah perjalanan, aku harus menghimpun energi lebih banyak lagi karena aku tak ingin gagal di tengah pendakianku mencapai puncak keabadian, aku tak ingin terperosok ke dalam jurang di tengah perjalanan, maka dari itu aku harus ekstra hati-hati menghadapi segala tantangan yang ada, yaitu tantangan kehidupan... semoga kelak kita bisa berjumpa di puncak keabadian! ;)

dan kita tak mungkin mundur ke belakang atau meminta waktu terulang, pilihannya ada di depan, berjuang mencapai puncak keabadian atau menyerah terperosok dalam jurang keabadian? maka gunakanlah kesempatan yang hanya sekali itu....
seperti yang terkandung dalam firman Tuhan di atas, bahwasanya matahari, bulan, siang dan malam merupakan representasi dari eksistensi sang waktu yang telah Dia ciptakan dan tundukkan, semata-mata untuk manusia yang menginginkan hakikat kehidupan, dengan berbekal hati dan akal yang telah di anugerahkanNya pada kita semua..


@ Granada, Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar